inilah aku (zikha yang akan membawa perubahan)
waktu SD zikha tergolong cewek tomboi yang tiap kali selesai olahraga pasti baju olahraganya diiket di pinggang, mirip preman lah gayanya. potongan rambutnya gak perna panjang, selalunya ampe leher. zikha tergolong anak yang dibilang kaya nggak, dibilang miskin juga nggak. namun ketika di sekolah, zikha terlihat seperti orang miskin. teman-temannya pada kekantin beli nasi kuning, dia malah cuman beli kue yang paling murah doang. ia hanya di berikan uang Rp 300 tiap pergi ke sekolah. makanya tiap kali ada penjual siomai singgah depan sekolahnya, ia sempatkan untuk membelinya. Rp 200 buat beli siomai dan sisahnya buat beli es saat haus menderainya. hal seperti itu ia lalu setiap hari.
saat kecil hidupnya ia rasa sangat kurang memuaskan. tiap ayahnya tak pernah memperdulikannya, tapi ibunya tetap baik, sabar dan penyayang. untuk memnuhi kebutuhan anaknya seperti baju baru tiap kali lebaran datang, juga makanan yang disukai anaknya, ia rela berjualan makanan-makanan ringan. padahal bisa dibilang suaminya orang berada. punya banyak tanah di kampungnya juga pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil, tapi itulah dia. ia zikha anak bapak dan mamanya. zikha adalah anak terakhir dari 8 bersaudara. ia tergolong juga cewek manja. ia sering banget di katai temannya cewek tomboi nan manja.
setiap pagi sebelum berangkat kesekolah, ia kadang membantu membawakan bahan jualan ibunya kepasar. pasar dengan rumahnya tergolong dekat. selain ia, kakak-kakaknya juga sering banget membantu ibunya. jieka hari libur, kakak-kakaknya selalu menemani ibunya menjual di pasar. juga zikha setiap abis pulang sekolah, ia menyempatkan diri untuk singgah di pasar. ntah itu untuk membantu sekalian juga ikut makan makanan yang dimakan ibunya ketika telah lelah berjualan.
ada suatu ketika ibunya bercerita bahwa uang jualannya telah hilang, hati ibunya terlihat sedihhhh banget. namun itu sudah menjadi reski orang yang mendapatkannya. mungkin itu bukan resky kita. kita harus bersabar. aku yakin tuhan mempunyai jalan yang lain. itu yang dikatakan ibunya kepada kakak yang waktu itu membantu ibunya berjualan.
mau tidak mau sang kakak haus menerimah keadaan itu. perasaan kakak zikha juga sangat teririrs, apa lagi saat mengingat ayahnya yang jarang memperdulikan mereka.
ayahnya sebenarnya baik mau menyekolahkan anak-anaknya, namun caranya yang berbeda. ia selalu berkata bahwa semua uang yang kumiliki itu untuk kalian bersekolah. jadi jangan minta apa-apa. mendengar itu, keluarga zikha tidak pernah berani meminta uang untuk sekedar beli permen, uang untuk beli baju baru tau tas baru. kakak-kakak zikha juga sering bercerita kepadanya, bahwa dulu waktu zikha masih kecil. ibunya relas membawanya pergi berjualan. siang malam ia gunakan untuk membuat jualan-julan, seperti juga es. dan siang hari setiap pulang sekolah, kakak-kakak zhika sering berkeliling menjual es lilin buatan ibunya.
dulu lemari es masih tergolong mahal buat orang-orang. makanya untuk mengkonsumsi es itu mereka harus membelinya karena masih belum sanggup membeli lemari es.
kini kehidupan zikha semenjak kuliah sudah sedikit ada perubahan. ia tak lagi seperti zikha yang waktu SD kesusahan.
sejak masuk SMP, ibu zikha sudah tidak lagi berjualan di pasar dekat rumahnya. pasar tersebut sudah digusur, dan dirumah menjadi bangunan-bangun yang tinggi, toko-toko juga menjadi pemukiman warga sebagian.
ibu zikha kiniberjualan di sekolah yang zikha tempati menuntut ilmu. tiap hari ibu zikha pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat makan yang akan dijual di kantin sekolah.
dan setiap malam zikha harus membantu ibunya untuk menyelesaikan beberapa bumbu yang di perlukan. ia harus mengahluskan beberapa bumbu, seperti cabai.
zikha sangat merasa sedih. kapan hidup kami akan berubah menjadi yang lebih baik ya allah? gumamnya dalam hati melihat ibunya yang sedang membuat adonan didapur.
sebagian kakak zikha tidak sekarang tidak ada dirumah. mereka tengah menuntut ilmu dikampung orang. dirumah tidak lagi ramai seprti dulu waktu zikha masih kecil.
setiap mengingat ibunya bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekeluarga, zikha sangat sedih. bagaimana bisa seorang bapak begitu tega melihat istrinya bekerja banting tulang? sang bapak hanya memberikan uang yang terbilang untuk beras sebulan saja sangat kurang nilainya. di tambah agi, sang bapak selalunya pengen makan-makanan yang enak saja.
setiap makan, dia selalu protes, meminta ini itu. hati ibunya sangat teriristiap kali sang ayah meminta yang lebih. bagaiaman caranya bisa menyiapkan semua makan yang di minta sang ayah, sedang uang yang di berikannya itu sangat kurang. juga uang hasil berjualan itu tidak mencukupi untuk membeli makanan plus memenuhi kebutuhan sang anak yang lumayan banyak.
zikha selalu mendaapat ibunya berdoa, juga menangis. kebetulan karena zikha adalah anak yang paling bontot, jadi dia selalu tidur bareng ibunya. setiap ditinggal ibunya, ia pasti nangis. begitulah kira-kira anak manja. ntah gimana jadinya nanti ketika sang ibu telah tiada, hal tersebut selalu terbayang di benaknya. ia tidak ingin sedetikpun di tinggalkan ibunya. apalagi untuk selama-lamanya. ia tak bisa memikirkan hal apa yang bakalan terjadi jika ibunya benar-benarsudah tidak ada di dunia. sudah tidak bisa lagi menemaninya tidur, sudah tidak bisah lagi menyuapinya ketika makan, sudah tidak bisa lagi diciumnya atau di peluknya.
setiap jam istiraht di sekolah, zikha selalu membantu ibunya berjualan di kantin sekolahnya. dan jika jam masuk tiba, zikha kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajarannya.
hal tersebut selalu di lakukan zikha agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada ibunya.
zikha perna mendapatkan ibunya menangis di warung ketika jam pulang. ia ikut menangis melihat kondisi ibunya sat itu. ia kahawatir dengan apa yang telah terjadi.
mmmmm hari ini bukan rezky kita kha. ucap bunda lirih
zikha nggak tega melihat ibunya.
jualan hari ini yang laku cuma mie bakso doang. masyaallah ya allah...
moga ujian ini bisa kami lalui ya allah. zhika memohon yang terbaik kepada allah akan dirinya. ia berharap sebuah perubahan menghampirinya dan hidupnya akan berubah menjadi yang lebih baik di bandingkan sekarang in.
benar-benar hari itu adalah hari yang penuh cobaan untuk zhika dan seluruh keluarganya.
hari ini zikha sangat nggak enak hati melihat kondisi ibunya yang sangat sedih. air mata terus menetes di pipi ibunya. sangat terlihat kalau ibunya mencoba untuk menahan air mata itu dan mencoba untuk selalu bersahabar. namun tak bisa. air matanya masih saja menetes. inilah cobaan hari itu yang harus dilalui zikha.
mereka pulang, dengan membawa harapan besar untuk esok hari.
di rumah, ibu zhika meletakkan semua barang-barang dari jualan dan beristirahat.
kenapa hari ini begitu menyedihkan ya allah? bisik zhika dalam benaknya
hari ini ia tak bisa berbuat apa-apa selain memberikan kesempatan kepada ibunya untuk beristirahata dan menenangkan piikirannya akan hal yang telah terjadi tadi.
tak ada seorangpun yang menginginkan hal ini terjadi, baik itu zikha maupun ibunya yang sudah bersusah payah menyiapkan semuanya.
matahari makin meninggi, kegelapan menghampiri. ibu zikha kembali menyiapkan apa-apa yang akan di jualnya esok.
walau hari ini ia sangat kurang beruntung, tapi ibu zikha bukan wanita yang gampang menyerah. ia akan selalu berusaha demi anak-anaknya tersayang. ia tak ingin kehidupan anak-anaknya sama seperti dirinya. ia akan selalu berusaha agar anaknya bisa lebih baik dari dirinya. itu harapan ibu zikha
To Be Continuew
saat kecil hidupnya ia rasa sangat kurang memuaskan. tiap ayahnya tak pernah memperdulikannya, tapi ibunya tetap baik, sabar dan penyayang. untuk memnuhi kebutuhan anaknya seperti baju baru tiap kali lebaran datang, juga makanan yang disukai anaknya, ia rela berjualan makanan-makanan ringan. padahal bisa dibilang suaminya orang berada. punya banyak tanah di kampungnya juga pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil, tapi itulah dia. ia zikha anak bapak dan mamanya. zikha adalah anak terakhir dari 8 bersaudara. ia tergolong juga cewek manja. ia sering banget di katai temannya cewek tomboi nan manja.
setiap pagi sebelum berangkat kesekolah, ia kadang membantu membawakan bahan jualan ibunya kepasar. pasar dengan rumahnya tergolong dekat. selain ia, kakak-kakaknya juga sering banget membantu ibunya. jieka hari libur, kakak-kakaknya selalu menemani ibunya menjual di pasar. juga zikha setiap abis pulang sekolah, ia menyempatkan diri untuk singgah di pasar. ntah itu untuk membantu sekalian juga ikut makan makanan yang dimakan ibunya ketika telah lelah berjualan.
ada suatu ketika ibunya bercerita bahwa uang jualannya telah hilang, hati ibunya terlihat sedihhhh banget. namun itu sudah menjadi reski orang yang mendapatkannya. mungkin itu bukan resky kita. kita harus bersabar. aku yakin tuhan mempunyai jalan yang lain. itu yang dikatakan ibunya kepada kakak yang waktu itu membantu ibunya berjualan.
mau tidak mau sang kakak haus menerimah keadaan itu. perasaan kakak zikha juga sangat teririrs, apa lagi saat mengingat ayahnya yang jarang memperdulikan mereka.
ayahnya sebenarnya baik mau menyekolahkan anak-anaknya, namun caranya yang berbeda. ia selalu berkata bahwa semua uang yang kumiliki itu untuk kalian bersekolah. jadi jangan minta apa-apa. mendengar itu, keluarga zikha tidak pernah berani meminta uang untuk sekedar beli permen, uang untuk beli baju baru tau tas baru. kakak-kakak zikha juga sering bercerita kepadanya, bahwa dulu waktu zikha masih kecil. ibunya relas membawanya pergi berjualan. siang malam ia gunakan untuk membuat jualan-julan, seperti juga es. dan siang hari setiap pulang sekolah, kakak-kakak zhika sering berkeliling menjual es lilin buatan ibunya.
dulu lemari es masih tergolong mahal buat orang-orang. makanya untuk mengkonsumsi es itu mereka harus membelinya karena masih belum sanggup membeli lemari es.
kini kehidupan zikha semenjak kuliah sudah sedikit ada perubahan. ia tak lagi seperti zikha yang waktu SD kesusahan.
sejak masuk SMP, ibu zikha sudah tidak lagi berjualan di pasar dekat rumahnya. pasar tersebut sudah digusur, dan dirumah menjadi bangunan-bangun yang tinggi, toko-toko juga menjadi pemukiman warga sebagian.
ibu zikha kiniberjualan di sekolah yang zikha tempati menuntut ilmu. tiap hari ibu zikha pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat makan yang akan dijual di kantin sekolah.
dan setiap malam zikha harus membantu ibunya untuk menyelesaikan beberapa bumbu yang di perlukan. ia harus mengahluskan beberapa bumbu, seperti cabai.
zikha sangat merasa sedih. kapan hidup kami akan berubah menjadi yang lebih baik ya allah? gumamnya dalam hati melihat ibunya yang sedang membuat adonan didapur.
sebagian kakak zikha tidak sekarang tidak ada dirumah. mereka tengah menuntut ilmu dikampung orang. dirumah tidak lagi ramai seprti dulu waktu zikha masih kecil.
setiap mengingat ibunya bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekeluarga, zikha sangat sedih. bagaimana bisa seorang bapak begitu tega melihat istrinya bekerja banting tulang? sang bapak hanya memberikan uang yang terbilang untuk beras sebulan saja sangat kurang nilainya. di tambah agi, sang bapak selalunya pengen makan-makanan yang enak saja.
setiap makan, dia selalu protes, meminta ini itu. hati ibunya sangat teriristiap kali sang ayah meminta yang lebih. bagaiaman caranya bisa menyiapkan semua makan yang di minta sang ayah, sedang uang yang di berikannya itu sangat kurang. juga uang hasil berjualan itu tidak mencukupi untuk membeli makanan plus memenuhi kebutuhan sang anak yang lumayan banyak.
zikha selalu mendaapat ibunya berdoa, juga menangis. kebetulan karena zikha adalah anak yang paling bontot, jadi dia selalu tidur bareng ibunya. setiap ditinggal ibunya, ia pasti nangis. begitulah kira-kira anak manja. ntah gimana jadinya nanti ketika sang ibu telah tiada, hal tersebut selalu terbayang di benaknya. ia tidak ingin sedetikpun di tinggalkan ibunya. apalagi untuk selama-lamanya. ia tak bisa memikirkan hal apa yang bakalan terjadi jika ibunya benar-benarsudah tidak ada di dunia. sudah tidak bisa lagi menemaninya tidur, sudah tidak bisah lagi menyuapinya ketika makan, sudah tidak bisa lagi diciumnya atau di peluknya.
setiap jam istiraht di sekolah, zikha selalu membantu ibunya berjualan di kantin sekolahnya. dan jika jam masuk tiba, zikha kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajarannya.
hal tersebut selalu di lakukan zikha agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada ibunya.
zikha perna mendapatkan ibunya menangis di warung ketika jam pulang. ia ikut menangis melihat kondisi ibunya sat itu. ia kahawatir dengan apa yang telah terjadi.
mmmmm hari ini bukan rezky kita kha. ucap bunda lirih
zikha nggak tega melihat ibunya.
jualan hari ini yang laku cuma mie bakso doang. masyaallah ya allah...
moga ujian ini bisa kami lalui ya allah. zhika memohon yang terbaik kepada allah akan dirinya. ia berharap sebuah perubahan menghampirinya dan hidupnya akan berubah menjadi yang lebih baik di bandingkan sekarang in.
benar-benar hari itu adalah hari yang penuh cobaan untuk zhika dan seluruh keluarganya.
hari ini zikha sangat nggak enak hati melihat kondisi ibunya yang sangat sedih. air mata terus menetes di pipi ibunya. sangat terlihat kalau ibunya mencoba untuk menahan air mata itu dan mencoba untuk selalu bersahabar. namun tak bisa. air matanya masih saja menetes. inilah cobaan hari itu yang harus dilalui zikha.
mereka pulang, dengan membawa harapan besar untuk esok hari.
di rumah, ibu zhika meletakkan semua barang-barang dari jualan dan beristirahat.
kenapa hari ini begitu menyedihkan ya allah? bisik zhika dalam benaknya
hari ini ia tak bisa berbuat apa-apa selain memberikan kesempatan kepada ibunya untuk beristirahata dan menenangkan piikirannya akan hal yang telah terjadi tadi.
tak ada seorangpun yang menginginkan hal ini terjadi, baik itu zikha maupun ibunya yang sudah bersusah payah menyiapkan semuanya.
matahari makin meninggi, kegelapan menghampiri. ibu zikha kembali menyiapkan apa-apa yang akan di jualnya esok.
walau hari ini ia sangat kurang beruntung, tapi ibu zikha bukan wanita yang gampang menyerah. ia akan selalu berusaha demi anak-anaknya tersayang. ia tak ingin kehidupan anak-anaknya sama seperti dirinya. ia akan selalu berusaha agar anaknya bisa lebih baik dari dirinya. itu harapan ibu zikha
To Be Continuew
Komentar
Posting Komentar