DIRIMU (Makassar, juni 2010)
Ni hari rasanya pengen teriakk mulu, ntah apa penyebabnya. Dalam hati pengennya cuman teriak, teriak, dan teriak sekencang-kencangnya sampai semua beban yang ntah berawal dari mana bisa hilang semua dalam sekejap.
Hufffff bĂȘte banget nich hari pengen jalan-jalan tapi gak ada yang nemenin, terus nggak tau jalan juga. Resiko sich anak baru yang datangnya dari desa langsung masuk kota, pasti nggak tau jalan kemana harus pergi, jalan yang kutahu cuman jalan ketempat bimbel dan jalan pulang.
Pulang dari kegiatan sore, hpku berbunyi ketika aku sudah tiba dirumah. Sebuah nomer baru yang menelponeku, aku lalu mengangkatnya. Terdengar serak-serak basa seorang ibu dari balik handpone. Mendengar penjelasan ibu itu, hatiku menjadi teriris kaget tak percaya, membuat seluru badan ini sulit untuk bergerak. Aku benar-benar tak menyangka kalau Fico tengah dirawat dirumah sakit saat itu karena kecelakaan menuju kerumahnya sehabis dari kegiatan sore itu. Ibunya memintakuku untuk segera berada disitu jika aku punya kesempatan, katanya fiko selalu menyebut-nyebut namaku.
Aku lalu mengganti baju ketika tante Fico sudah mematikan telephone.
Selesai mengganti baju, aku mengambil kunci motor saudara perempuanku dan sekalian memanggilnya untuk menemaniku kerumah sakit. Diperjalanan pikiranku bercampur aduk dengan kemacetan yang terjadi, membuat perjalananku semakin terhambat.
Tiba dirumah sakit, aku disambut tangis oleh beberapa orang yang berdiri di depan sebuah ruangan kelas VVIP K. "ade yang bernama Petty ya?" Tanya seorang ibu yang langsung memegang tanganku.
"iya tante," jawabku dengan penuh kecemasan atas apa yang sedang terjadi, "Fico kenapa tante? Kenapa bisa jadi begini?"
"kata saksi mata yang mengantar Fico kesini, sebuah mobil yang melaju sangat kencang menabbraknya dari belakan dan setelah itu dari depan melintas sebuah sepedah motor yang juga melintas dengan kecepatan tinggi menghantamnya ketika sudah terjatuh. Jadinya, Fico kritis begini nak. Dari tadi selama tak sadar, dia selalu menyebut-nyebut nama kamu."
"terus tante tau nomer aku dari mana?"
"awalnya kami nggak tau mau nyari kamu dimana, tapi kami kemudian membuka handponenya dan mendapat nama kamu di deretan sms yang masuk." Semua terdiam sejenak. "nak, Petty. Bisa nggak tinggal malam ini ngejagain Fico?" pinta tante Fico kepadaku
Awalnya aku ingin menolak karena takutnya besok telat masuk bimbel namun karena kakak menyarankan juga untuk aku tinggal. Jadinya aku tinggal, kebetulan juga besok aku pulangnya bisa pagi-pagi diantar oleh sepupunya Fico.
Waktu kini menunjukkan pukul 19.30, waktu shalat isa tiba. Aku beranjak dari tempat duduk samping tempat Fico tertidur untuk kemudian shalat dan ketika selesai aku kembali ketempat duduk itu untuk menjaganya. Diruangan itu masih sangat ramai, keluarga Fico mulai banyak yang berdatangan. Ada yang baru saja datang dari Jakarta dan beberapa tempat lainnya.
Waktu menunjukkan pukul 12 tengah malam. Dalam kamar itu hanya ada aku, ibu Fico yang beberapa jam yang lalu tiba dari jakarta dan Fico sendiri yang sedang terbaring di tempat tidur. Ngantuk telah menghampiriku, sedangkan ibu Fico sudah terlebih dahulu tidur karena lelah dalam perjalanan dari Jakarta ke Makassar.
Akupun juga ikut tertidur, tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilku. Aku terbangun dan melihat kondisi Fico yang sudah sadar dari kritisnya selama beberapa jam yang lalu. Melihat itu, aku membangngunkan ibunya dan keluar dari ruangan memanggil dokter yang menangani Fico. Ketika kembali di ruangan, Fico kembali memanggilku. Aku menghampirinya dengan raut wajah yang masih sangat ngantuk. "Pet…." Ucap Fico samar-samar
"ya, ada apa Fic??? Sebaiknya kamu jangan banyak ngomong dulu… ntar tambah sakit lagi."
"iya……." Jawab Fico sambil tersenyum.
Alhamdulillah kesehatan Fico udah mulai membaik setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit, ia sudah bisa duduk dan mulai bisa ngomong banyak. Napsu makannyapun juga sudah mulai membaik, ia sudah mulai makan banyak. "gitu doang, kamu harus banyak makan supaya kesehatanmu bisa semakin membaik. Apa kamu mau berada dirumah sakit mulu??? Pendaftaran masuk universeitas pun juga tinggal sebulan. Itu bukan waktu yang lama loh…?" kataku menasehati Fico
"iya,,,,, iya. Aku akan makan banyak asalkan kamu yang nyuapin ya?"
"lebay deh kamu,,,,,, tapi apa boleh buat, kamukan masih sedikit sakit jadinya iya aku suapin."
"makasih ya."
Aku menjawabnya dengan senyuman yang tulus. Dua hari kemudian, Fico pulang kerumah dengan kesehatannya yang sudah mulai membaik, sudah bisa berjalan tanpa dibantu namun masih harus banyak istirahat. Karena pendaftaran sudah akan ditutup, aku dengan segera mendaftarkan diri pada universitas yang aku inginkan dengan pilihan yang aku pilih juga. Akupun juga menemani Fico mendaftar dengan pilihannya sendiri juga. Kini kami tinggal menunggu waaktu ujian saja yang tinggal 2 minggu lagi. Perasaan yang deg-degan menanti waktu ujian dan juga pengumumannya ntar telah melandaku dan tentunya semua calon mahasiswa(i) lainnya.
Download Disini http://www.ziddu.com/downloadlink/17979517/DIRIMUMakassarJuni2010.pdf
Download Disini http://www.ziddu.com/downloadlink/17979517/DIRIMUMakassarJuni2010.pdf
Komentar
Posting Komentar