Cinta yang Tulus
Ina sudah sangat bosan dengan
dirimu. Engkau orang yang sungguh
menjengkelkan, selalu membuat Ina
meneteskan Butiran-butiran dari
matanya yang imut itu. Membasahi
Pipi mulusnya.
Orang itu sungguh egois. Sungguh
sangat jahat.
tak pernah sedikitpun dia memikirkan
perasaan Ina. tiap kali ina sms atau
telpon jawaban yang selalu ia
dapatkan adalah “LAGI SIBUK”.
mau tidak mau Ina harus mematikan
telponnya, menghentikan jemarinya
mengetik di handpone samsung
galaxi mininya.
Ina sudah sangat muak dengannya.
Namun ketika Ina mendengar Rio-
orang yang membuat ina
menjatuhkan butiran kelemahannya,
akan segera menikah. betapa super
hati Ina kacau.
tak ada lagi harapannya untuk bisa
bersama Rio yang sudah di kenalnya
sejak SMA.
ia juga gak habis pikir. kenapa ia bisa
tidak mengetahui itu semuanya?
kenapa ia baru tahu di saat
pernikahan rio tinggal aeminggu lagi.
kenapa ia baru tahu di saat undangan
sudah disebarkan.
jadi hubungan mereka selama ini apa
dong? apakah Rio hanya
mempermainkan perasaannya yang
udah dimilikinya sejak semester 3.
tepatnya 5 tahun lalu hingga
sekarang? apa yang telah terjadi?
bukankah orang tua mereka masing-
masing sudah saling merestui. kenapa
bisa terjadi hal seperti ini? Rio emang
kejam.
Ina begitu merasakan sakit yang sulit
ia lupakan. “apa arti dari hubungan
kami yang dah hampir 5 tahun ini?”
gumam ina.
“arrrrgggggg” teriak ina sekuat
tenaganya. berusaha mengeluarkan
segala kegundahannnya. tapi, ia tak
berhasil. sedikitpun kesesihannya tak
ada yang pergi.
begitu dahsyat rasa sakit yang ia
rasakan.
baiklah, kalau itu emang pilihanmu.
silahkan. takkan sedikitpun aku kan
menghalangi kebahgiaan kalian yang
dah di depan mata itu.
Ina semakin hancur. Rumah Rio
sudah dipenuhi hiasan indah nan
mewah. Rio adalah salah orang
terkaya di Makassar (fiktif).
mau gimana lagi, Ina harus menerima
semuanya. ia tak boleh ikut-ikutan
egois seperti orang itu.
“Inaaaaaaa” teriak seseorang dari
arah belakang. Ina kenal suara itu.
serak-serak yang di keluarkannya
membuatnya tak bisa melupakannya.
Sebenarnya ina tak ingin berbalik.
namun ia tak ingin orang itu tau akan
semua kesedihannya.
“hayyy” balasnya. Ia berusaha tegar di
depan orang itu.
“Ina maafin aku. aku gak maksud tuk
nyakitin kamu.” pinta orang itu
memgangi pundak ina.
Ina terdiam. semudah itu kau minta
maaf??
“ia tidak apa. aku gak apa-apa kok.
aku ngerti perasaan kamu. udah yah,
aku lagi buru-buru nich.” Ina
membalikkan kembali badannya dan
meneruskan perjalanannnya. Ina tak
bisa menahan butiran kesedihannya
untuk jatuh.
******
Rio emang jahat.
“jangan biarkan mutiaramu itu
membashi pipimu hanya karena
seorang cowok yang tak menghargai
perasaanmu. ayo smile.” seseorang
memberikannya dukungan. ntah
siapa dia. Taman yang ia tempati itu
lumayan sepih. jarang yang lewat.
mungkin selama beberapa jam ia
duduk di kursi taman itu, baru 2 yang
ia lihat lewat di hadapannya. itupun
anak-anak pedagang asongan.
“udah. hapus air matamu.” ucap
seseorang itu. mengulurkan ina
saputangan putihnya.
ina berbalik dan mengambil sapu
tangan itu.
orang itu kemudian duduk di samping
ina. “Hy kita ketemu lgi ya. dah 2
tahun gak ketemu nich. terakhir waktu
acara yang membuat emosi itu
kan???” ucap orang tersebut sedikit
memutar waktu kembali ke masa lalu.
“maaf ya!!!” ina sedikit takut aluas gak
enak saat mengingat kejadian itu.
“iya gak apa. kamu gak usah mikirin
dia. dia dah jahat ma kamu.”
“iya makasih ya nasehatnya.”
perbincangan mereka semakin
berlanjut. Ina sudah mulai
menhentikan tangisannya dan sudah
menyunggingkan senyumnya.
tiba-tiba sesuatu terjadi.
orang itu melamarnya kembali seperti
2 tahun lalu.
ina kaget. ia tak menyangka kalau
cowok itu masih menyimpan
perasaannya.
Ina menerima lamaran Kiky-cowok
tersebut dan memakai cincin yang
diberikan kepadanya. betapa
bahagianya Kiky saat itu, ia tak
menyangka Ina bakal menerimanya
kali Ini.
“Makasih ya!!! aku sayang banget ama
kamu.”
“aku juga saaaaaaaaa”
BRAKKKKKKKK
tabrakan mau terjadi.
mobil beton oleng memasuki taman
dan menabrak mereka berdua yang
tengah duduk bahagia.
mereka berdua sudah tak sadarkan
diri dan seketika itu meninggal di
tempat. tangan mereka saling
bergenggaman seolah
memperlihatkan cincin tunangan
mereka baru-baru ini.
terlihat juga senyuman yang di
pancarkan Ina dan Kiky.
badan mereka tidak hancur atau
remuh. cuman karena terlempar jauh
dan mendapatlan sebuah benturan
keras yang membuat darah keluar
dari belakang kepala mereka jadi
mereka tak terselamatkan. mereka
kehabisan darah di tempat. taman
yang sunyi membuat mereka lambat
mendapatkan pertolongan.
“ cinta yang tulus itu ada. dan akan
meninggalkan ketulusan pula”
dirimu. Engkau orang yang sungguh
menjengkelkan, selalu membuat Ina
meneteskan Butiran-butiran dari
matanya yang imut itu. Membasahi
Pipi mulusnya.
Orang itu sungguh egois. Sungguh
sangat jahat.
tak pernah sedikitpun dia memikirkan
perasaan Ina. tiap kali ina sms atau
telpon jawaban yang selalu ia
dapatkan adalah “LAGI SIBUK”.
mau tidak mau Ina harus mematikan
telponnya, menghentikan jemarinya
mengetik di handpone samsung
galaxi mininya.
Ina sudah sangat muak dengannya.
Namun ketika Ina mendengar Rio-
orang yang membuat ina
menjatuhkan butiran kelemahannya,
akan segera menikah. betapa super
hati Ina kacau.
tak ada lagi harapannya untuk bisa
bersama Rio yang sudah di kenalnya
sejak SMA.
ia juga gak habis pikir. kenapa ia bisa
tidak mengetahui itu semuanya?
kenapa ia baru tahu di saat
pernikahan rio tinggal aeminggu lagi.
kenapa ia baru tahu di saat undangan
sudah disebarkan.
jadi hubungan mereka selama ini apa
dong? apakah Rio hanya
mempermainkan perasaannya yang
udah dimilikinya sejak semester 3.
tepatnya 5 tahun lalu hingga
sekarang? apa yang telah terjadi?
bukankah orang tua mereka masing-
masing sudah saling merestui. kenapa
bisa terjadi hal seperti ini? Rio emang
kejam.
Ina begitu merasakan sakit yang sulit
ia lupakan. “apa arti dari hubungan
kami yang dah hampir 5 tahun ini?”
gumam ina.
“arrrrgggggg” teriak ina sekuat
tenaganya. berusaha mengeluarkan
segala kegundahannnya. tapi, ia tak
berhasil. sedikitpun kesesihannya tak
ada yang pergi.
begitu dahsyat rasa sakit yang ia
rasakan.
baiklah, kalau itu emang pilihanmu.
silahkan. takkan sedikitpun aku kan
menghalangi kebahgiaan kalian yang
dah di depan mata itu.
Ina semakin hancur. Rumah Rio
sudah dipenuhi hiasan indah nan
mewah. Rio adalah salah orang
terkaya di Makassar (fiktif).
mau gimana lagi, Ina harus menerima
semuanya. ia tak boleh ikut-ikutan
egois seperti orang itu.
“Inaaaaaaa” teriak seseorang dari
arah belakang. Ina kenal suara itu.
serak-serak yang di keluarkannya
membuatnya tak bisa melupakannya.
Sebenarnya ina tak ingin berbalik.
namun ia tak ingin orang itu tau akan
semua kesedihannya.
“hayyy” balasnya. Ia berusaha tegar di
depan orang itu.
“Ina maafin aku. aku gak maksud tuk
nyakitin kamu.” pinta orang itu
memgangi pundak ina.
Ina terdiam. semudah itu kau minta
maaf??
“ia tidak apa. aku gak apa-apa kok.
aku ngerti perasaan kamu. udah yah,
aku lagi buru-buru nich.” Ina
membalikkan kembali badannya dan
meneruskan perjalanannnya. Ina tak
bisa menahan butiran kesedihannya
untuk jatuh.
******
Rio emang jahat.
“jangan biarkan mutiaramu itu
membashi pipimu hanya karena
seorang cowok yang tak menghargai
perasaanmu. ayo smile.” seseorang
memberikannya dukungan. ntah
siapa dia. Taman yang ia tempati itu
lumayan sepih. jarang yang lewat.
mungkin selama beberapa jam ia
duduk di kursi taman itu, baru 2 yang
ia lihat lewat di hadapannya. itupun
anak-anak pedagang asongan.
“udah. hapus air matamu.” ucap
seseorang itu. mengulurkan ina
saputangan putihnya.
ina berbalik dan mengambil sapu
tangan itu.
orang itu kemudian duduk di samping
ina. “Hy kita ketemu lgi ya. dah 2
tahun gak ketemu nich. terakhir waktu
acara yang membuat emosi itu
kan???” ucap orang tersebut sedikit
memutar waktu kembali ke masa lalu.
“maaf ya!!!” ina sedikit takut aluas gak
enak saat mengingat kejadian itu.
“iya gak apa. kamu gak usah mikirin
dia. dia dah jahat ma kamu.”
“iya makasih ya nasehatnya.”
perbincangan mereka semakin
berlanjut. Ina sudah mulai
menhentikan tangisannya dan sudah
menyunggingkan senyumnya.
tiba-tiba sesuatu terjadi.
orang itu melamarnya kembali seperti
2 tahun lalu.
ina kaget. ia tak menyangka kalau
cowok itu masih menyimpan
perasaannya.
Ina menerima lamaran Kiky-cowok
tersebut dan memakai cincin yang
diberikan kepadanya. betapa
bahagianya Kiky saat itu, ia tak
menyangka Ina bakal menerimanya
kali Ini.
“Makasih ya!!! aku sayang banget ama
kamu.”
“aku juga saaaaaaaaa”
BRAKKKKKKKK
tabrakan mau terjadi.
mobil beton oleng memasuki taman
dan menabrak mereka berdua yang
tengah duduk bahagia.
mereka berdua sudah tak sadarkan
diri dan seketika itu meninggal di
tempat. tangan mereka saling
bergenggaman seolah
memperlihatkan cincin tunangan
mereka baru-baru ini.
terlihat juga senyuman yang di
pancarkan Ina dan Kiky.
badan mereka tidak hancur atau
remuh. cuman karena terlempar jauh
dan mendapatlan sebuah benturan
keras yang membuat darah keluar
dari belakang kepala mereka jadi
mereka tak terselamatkan. mereka
kehabisan darah di tempat. taman
yang sunyi membuat mereka lambat
mendapatkan pertolongan.
“ cinta yang tulus itu ada. dan akan
meninggalkan ketulusan pula”
Published with Blogger-droid v2.0.4
Komentar
Posting Komentar