Hidup Ini
Walau langit tak henti
menjatuhkan butiran-butiran
kesedihannya,
Tidak sedikitpun membuatku
Mengurangi semangat hidupku
Walau bumi tak hentinya
Mengalami sessssuatu,
Tidak tidak sedikitpun membuatku
Membeci hidup.
Hidup itu bukan pilihan
Tapi karuniah yang patuh kita syukuri.
Uang itu bukan segalanya,
Emang hidup butuh banyak uang.
Namun jangan sampe karena uang
Hidup jadi menderita.
Itu sama saja dengan sebelumnya.
Hal itu yang membuat ina tetap berusaha mencari pekerjaan yang halal.
Semenjak di tinggal mati sang ibu, sang ayah pergi ntah kemana. Meninggalkannya bersama kedua
adiknya.
Hari ini ia harus cepat mendatangi salah satu warung makan/restoran yang baru saja di liatnya di space iklan
yang ada di salah satu koran yang ada di Makassar. Kali ini, ia harus mendapatkan pekerjaan itu. Berapapun gaji yang di dapatkannya. Ia sudah sangat kesusahan. Adiknyasudah sangat menderita. Harus menahan lapar. Makan kadang cuman sekali sehari, itupun terkadang mereka dapatkan karena iba sang tetangga.
Dik doakan kk ya!! Semoga kali ini kk bisa dapat pekerjaan ini. Supaya kalian gak menderita kayak gini. Kk gak tega ngeliat kalian. Gumam ina dalam hatinya ketika sudah berada di depan pintu warung makan tersebut.
“misi mas, masih terbukaji lowongan kerja disini?” tanya ina, deg degan.
Penuh harapannya akan pekerjaan kali ini.
Sang pelayan melotot. Memperhatikan keseluruhan penampilan ina. Ntah apa yang ada difikirannya.
“iye, masih terbukaji. Masukki. Ikut sama saya saja.” jawab sang pelayan
tersebut.
Tampang sang pelayan lumayan cakep, bersih juga rapi.
“mauki ngelamar kerja di sini??” tanya sang pelayan dengan sopan. “ehhh belumpaki kenalan.” ucap sang cowok mengulurkan tangannya mengajak ina kenalan. “Rio!!!”.
“Ina, iya mau ngelamar pekerjaan. Aku butuh banget pekerjaan ini. Udah beberapa bulan ini aku nyari pekerjaan tapi, belum dapat juga.” jawab ina sedikit mencurahkan isi hatinya pada
Rio cowok yang baru saja dikenalnya.
“mmmm,,,, ehhhh ini ruangannya. Silahkan masuk.
“makasih ya Rio.”
Rio menyunggingkan senyumnya yang manis. “Semoga berhasil ya!!!” terdengar 1 kalimat dukungan yang di berikan Rio ketika Ina hendak masuk ruangan.
********
Ina keluar dengan girang, ceria, campur aduk pokonya.
Hari ini Alhamdulillah iya diterima kerja.
“Rio, diterimaka kerja di sini. Yeaaaaa” tukas Ina memberikan kabar gembira kepada Rio yang di temukannya di balik pintu ruangan bosnya.
Rio ikut senang mendengarnya.
“selamat ya!!! Dan selamat datang. Semoga bisa jadi partner yang baik”.
“iya, iya makasih ya atas dukungannya.”
Ina pulang memberikan kabar gembira kepada adik-adiknya. Mendengar apa yang baru saja dikatakan sang kakak, adik-adiknya ikut bahagia.
Walau upah yang di dapatkannya gak seberapah atsu besar Banget, tapi ia udah bersyukur.
Mulai saat itu, hidupnya sedikit mengalami perubahan. Ina dan Rio hingga akhirnya Menikah dan hidup bahagia.
*Hidup itu indah. jalani dengan ikhlas,
sabar dan bersyukur*
menjatuhkan butiran-butiran
kesedihannya,
Tidak sedikitpun membuatku
Mengurangi semangat hidupku
Walau bumi tak hentinya
Mengalami sessssuatu,
Tidak tidak sedikitpun membuatku
Membeci hidup.
Hidup itu bukan pilihan
Tapi karuniah yang patuh kita syukuri.
Uang itu bukan segalanya,
Emang hidup butuh banyak uang.
Namun jangan sampe karena uang
Hidup jadi menderita.
Itu sama saja dengan sebelumnya.
Hal itu yang membuat ina tetap berusaha mencari pekerjaan yang halal.
Semenjak di tinggal mati sang ibu, sang ayah pergi ntah kemana. Meninggalkannya bersama kedua
adiknya.
Hari ini ia harus cepat mendatangi salah satu warung makan/restoran yang baru saja di liatnya di space iklan
yang ada di salah satu koran yang ada di Makassar. Kali ini, ia harus mendapatkan pekerjaan itu. Berapapun gaji yang di dapatkannya. Ia sudah sangat kesusahan. Adiknyasudah sangat menderita. Harus menahan lapar. Makan kadang cuman sekali sehari, itupun terkadang mereka dapatkan karena iba sang tetangga.
Dik doakan kk ya!! Semoga kali ini kk bisa dapat pekerjaan ini. Supaya kalian gak menderita kayak gini. Kk gak tega ngeliat kalian. Gumam ina dalam hatinya ketika sudah berada di depan pintu warung makan tersebut.
“misi mas, masih terbukaji lowongan kerja disini?” tanya ina, deg degan.
Penuh harapannya akan pekerjaan kali ini.
Sang pelayan melotot. Memperhatikan keseluruhan penampilan ina. Ntah apa yang ada difikirannya.
“iye, masih terbukaji. Masukki. Ikut sama saya saja.” jawab sang pelayan
tersebut.
Tampang sang pelayan lumayan cakep, bersih juga rapi.
“mauki ngelamar kerja di sini??” tanya sang pelayan dengan sopan. “ehhh belumpaki kenalan.” ucap sang cowok mengulurkan tangannya mengajak ina kenalan. “Rio!!!”.
“Ina, iya mau ngelamar pekerjaan. Aku butuh banget pekerjaan ini. Udah beberapa bulan ini aku nyari pekerjaan tapi, belum dapat juga.” jawab ina sedikit mencurahkan isi hatinya pada
Rio cowok yang baru saja dikenalnya.
“mmmm,,,, ehhhh ini ruangannya. Silahkan masuk.
“makasih ya Rio.”
Rio menyunggingkan senyumnya yang manis. “Semoga berhasil ya!!!” terdengar 1 kalimat dukungan yang di berikan Rio ketika Ina hendak masuk ruangan.
********
Ina keluar dengan girang, ceria, campur aduk pokonya.
Hari ini Alhamdulillah iya diterima kerja.
“Rio, diterimaka kerja di sini. Yeaaaaa” tukas Ina memberikan kabar gembira kepada Rio yang di temukannya di balik pintu ruangan bosnya.
Rio ikut senang mendengarnya.
“selamat ya!!! Dan selamat datang. Semoga bisa jadi partner yang baik”.
“iya, iya makasih ya atas dukungannya.”
Ina pulang memberikan kabar gembira kepada adik-adiknya. Mendengar apa yang baru saja dikatakan sang kakak, adik-adiknya ikut bahagia.
Walau upah yang di dapatkannya gak seberapah atsu besar Banget, tapi ia udah bersyukur.
Mulai saat itu, hidupnya sedikit mengalami perubahan. Ina dan Rio hingga akhirnya Menikah dan hidup bahagia.
*Hidup itu indah. jalani dengan ikhlas,
sabar dan bersyukur*
Published with Blogger-droid v2.0.4
Komentar
Posting Komentar