Sepotong Waktu yang Tersisah

Kisah cinta yang sungguh mengharuhkan, penuh dengan rasa sayang juga kepedihan.
Waktu berlibur telah tiba. Dhony menimbang-nimbang dan memikirkan kali ini dia akan berlibur kemana lagi. Sekilas terfikirkan di benaknya untuk berlibur dan menghabiskan liburannya kali ini di salah satu rumah keluarganya yang ada di gorontalo. Dan pada akhirnya, ia memilih lokasi tersebut.
Gorontalo meruapakan salah satu daerah yang cukup asri. Terdapat beberapa daerahnya berhadapan langsung dengan pantai yang begitu indah, speacless. Karena keindahanannya menarik perhatian orang-orang yang masih tergolong baru walau itu sedikit panas sich. Namun hal tersebut sedikitpun tidak menghalangi keinginan dhony untuk berjalan-jalan mengitari keindahan pantai sambil memandang keindahan alam yang di ciptakan sang pencipta.
Tiap pagi, dhony selalu mengitari pinggiran pantai. Jogging, atau lari-lari pagi sekalian menyehatkan tubuh. Pada pagi ketiganya mengitari keindahan pantai, hujan deras mengguyur gorontalo. Jika tidak segera berteduh, bisa-bisa seluruh tubuh menjadi basah kuyup. Orang-orang berlarian berusaha mencari tempat perlindungan. Tak terkecuali dia yang juga butuh tempat berteduh.
Melihat kondisi hujan yang makin deras saja, ia sudah tak memilih apa yang ia gunakan berlindung. Ia melihat sebuah pohon beringin tua dekat pantai. cukup lumayan untuknya berlindung berlindung.hujan tak kunjung berhenti. Badannya sudah mulai basah karenacelah-celah dedaunan yang mempersilahkan titik-titik hujan lewat dan jatuh menerpanya.
Seorang cewek, ntah dari mana datangnnya, tiba-tiba ikut berdiri di sampingnya. Sama halnya dengan dhony, sedikit meminta perlindungan dari sang pohon besar. Terlihan kondisinya sangat basah kuyup juga menggigil kedinginan. Mungkin dia berasal dari lokasi yang cukup jauh dari pohon ini. Dan tak ada tempat yang bisa ia tempati untuk berlindung.
Rasa kasihan menhampiri sanubari dhony, merasuk kedalam jiwa dhony. Ia tidak tega melihat kondisi sang cewek. Rasa kasihan yang di milikinya, membuatnya harus memberikan jaket yang dipakenya itu kepada sang cewek. Sedikit mengurangi rasa kedingin terhadap wanita tersebut. Perlahan hujanpun reda, menyisahkan titik-titik hujan yang masih tertinggal di dedaunan.
Tiba-tiba cewek tersebut pergi meninggalkannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun untuknya. Cewek tersebut juga membawa pergi jaket yang di pinjamkan dhony. Ia berulang kali memanggil sang cewek, tapi tak sekalipun ia membalikkan wajahnya. Sang cewek terus saja berlalu meninggalkan dhony di penuhi rasa penasaran tingkat tinggi. Biarlah, anggap saja kenang-kenangan dari aku. Bisik dhony dalam hatinya.
Sampai pulang kerumahpun, wajah dan kondisi sang cewek masih saja mengelilingi pikirannya. Saat ini tak ada yang ia pikirkan selain sang cewek. Bisa jadi cinta pada pandangan pertama, tapi achhhhhh gak mungkin. Pikirnya lagi mentap langit-langit kamarnya.
*****
Tidak terasa sudah seminggu dhony berada di gorontalo. Daeerah yang menyimpan segudang tempat yang indah juga misterius. Semenjak pertemuan tak disengaja itu, ia sudah tak pernah lagi bertemu dengannya. Ia mulai berusaha membuang fikirannya tentang cewek misterius yang ia temui di bawah pohon beringin dalam kondisi hujan itu. “achhhhhh buat apa aku mikirin cewek it uterus, lagian juga si cewek misterius abis. Mending aku nikmati saja sisa waktu liburanku ini…” ucapnya dengan nada pelan, berusaha tak satupun orang mendengarnya. Bakalan rumit kalo ada yang tahu apa yang tengah dia pikirkan saat ini. Seluruh keluarganya bisa saja melayangkan beribu-ribu pertanyaan yang jelas-jelas ia tak tahu akan memberikan jawaban apa.
Sore ini, dhony berencan ikut dengan salah seorang saudanya/sepupunya bermain volley. Lokasi yang cukup bagus juga tak jauh dari rumahnya. Hanya memerlukan beberapa menit saja untuk sampai ditempat yang cukup ramai itu.
Permainan yang asiek juga seru sangat menguras tenaga yang dimiliki dhony. Dhony bergegas mencari kios penjual air untuk menghilangkan dahaganya lalu istirahat. Ketika transaksi akan dimulai, sepintas wajah orang disampingnya itu tidak asing buatnya. Ia kemudian menoleh meyakinkan dirinya bahwa cewek di sampingnya benar-benar bukan sang cewek misterius.
Betapa kagetnya dirinya ketika kembali melihat sang cowok misterius. Kali ini perasaan yang dimilikinya bercampur aduk. Ia tersenyum, menyapa dan mengajak si cewek misterius untuk berkenalan.
“Rini,” ucapnya lembut, semakin menggetarkan jiwa dhony. “terima kasih ya waktu hari, aku minta maaf karena meninggalkanmu tanpa pamit. Ini jaketmu aku kembalikan.” Perlahan rini mengulurkan jaket itu kembali kepada sang pemilik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

tempat wisata pantai salolo di luwu

Kerjasama di lingkungan Rumah, sekolah dan kelurahan

Seragam Pramuka Baru